Prolog: Yang Lebih Penting Lagi, Sudah Tidak Ada Waktu Lagi


-------Pukul 03:00 malam.
Pada malam itu dimana semua orang biasanya telah tertidur lelap. Di dalam sebuah ruangan di Mansion Spirit disamping kediaman keluarga Itsuka, lampu masih menyala dan banyak orang berkumpul di dalamnya.

“Oke……Halaman 15………Selesai!”

Mencoba untuk tetap terjaga, Shidou yang menempelkan kertas pendingin di dahinya untuk mencegah rasa kantuk, berkata dalam keadaan kepalanya yang terasa sangat pusing, ia menunjukkan manuskrip yang telah selesai ditintai.

Lalu, seseorang ikut menimpalinya, sebuah suara terdengar dari sekitar meja.

“…………., Di sini juga, halaman 16 sudah selesai."

“Ka, Kaka……Lambat. Kau terlalu lambat Shidou. Bagi kami anak-anak badai yang cepat bagaikan elang, kami sudah melesat ke halaman selanjutnya.”

“Waktu, pengumpulan……..Jadi, kalau kalian semua ingin men-scan manuskrip kalian menjadi bentuk data bersamaan dengan milik Yuzuru, tolong pinjamkan dahulu…..”

Origami, Kaguya, dan Yuzuru, kemudian bergiliran mengumpulkan manuskrip yang mereka buat.
Semua orang yang ada di sana nampak kurang bersemangat dibanding biasanya, alasannya adalah karena mereka terlalu kelelahan.

Tapi itu wajar saja. Shidou, ketika sedang menyerahkan manuskrip nya kepada Yuzuru untuk dikumpulkan, berdiri dari kursinya, meregangkan tubuhnya, krek-krek, suara yang tidak biasa terdengar dari seorang siswa SMU muncul dari punggungnya.

“Aduh……”
Selagi Shidou mengusap punggungnya, ia memperhatikan sekeliling ruangan.

Di dalam ruangan yang luas, tumpukan kertas manuskrip telah dikelompokkan menjadi beberapa grup, di atasnya, tinta dan pena, bermacam-macam perlengkapan menggambar, seperti penggaris telah ditempatkan.

Dan di sisi lain meja, terdapat seorang roh yang terlihat lebih muda yang memiliki wajah mengantuk yang sama dengan yang dimilliki Shidou.

Gadis kecil itu benar-benar terlihat seperti seorang Mangaka, dan meja kerjanya seberantakan seperti seorang Mangaka asli.

“Huaa……”

Sementara Shidou menguap, ia mengusap kedua matanya dan berjalan menuju kulkas, di dalam kulkas itu terdapat banyak minuman energy, lalu iapun mengambilnya.

Setelah itu, ia membuka salah satunya, sedangkan yang satunya lagi, ia memberikannya kepada roh yang tengah sibuk bekerja di posisi tengah meja. Mungkin di dalam ruangan ini sekarang, gadis itulah yang sedang dalam keadaan yang paling ekstrim.

“……………..Natsumi. Kenapa kau tidak istirahat saja dulu sebentar?” 

“…………….”

Tetapi Natsumi masih terus menggambar dengan pena di atas manuskripnya dengan ekspresi wajah yang nampak kritis.

Natsumi tidak merespon sama sekali.

Dia malah tetap focus dan menempatkan kuku jarinya di atas manuskripnya, dengan begitu ia dapat menggambar garis yang sempurna.

“……………….Oi~, Natsumi~” 

“………………”

Lagi-lagi, dia tidak bereaksi, Shidou membuka tutup botol minuman energy itu untuk mencoba, kemudian memasukkan sebuah sedotan, lalu menaruh botol itu di dekat Natsumi.

“……………..Gu.”

Lalu, tanpa diduga Natsumi berbalik, ia mulai meminum minuman energy itu dengan memasukkan sedotan ke mulutnya. Kemiudian, setelah selesai menghabiskan isi dari botol itu, ia melepaskan sedotan dari mulutnya, dan mulai mengerjakan manuskripnya lagi. Itu benar-benar kemampuan berkonsentrasi luar biasa yang sulit diungkapkan. Shidou tersenyum, dan kembali ke mejanya.

“Baiklah…….Bagaimana kalau kita kerjakan halaman selanjutnya………..”

Lalu Shidou menggenggam penanya, berhadapan dengan manuskrip yang telah digambar draft di atasnya. Kemudian, seakan mengikutinya, Origami dan yang lainnya juga ikut melanjutkan pekerjaannya.Itu benar. Shidou dan yang lainnya saat ini, untuk suatu alasan, bekerja sama dalam sebuah tim.

[Demi menyelesaikan Manga], hanya demi tujuan itu saja.

0 comments:

Post a Comment